Pingsan berulang, apa penyebab?

  Dr. Yuda Turana, SpS     Aug, 16 2010      203,852 views

Santi (nama ilustrasi ) , diceritakan oleh orang tuanya sering mengalami pingsan. Dalam sebulan ini saja ada kejadian 3 kali pingsan. Lama pingsan kurang lebih 5 menit, dan setelah pingsan pasien sadar. Bersyukur saat kejadian pingsan, ada selalu teman di sampingnya, sehingga tidak mengalami benturan kepala. Sebelum pingsan dikatakan mata rasanya gelap dan keluar keringat dingin. Di luar kejadian pingsan tadi , kondisi Santi sehat dan tidak mengeluh apapun.

Pingsan merupakan permasalahan yang cukup sering terjadi. Dalam istilah medis pingsan termasuk dalam periodic unconciousness artinya kesadaran menurun yang periodik. Seseorang tidak sadar secara berulang dapat disebabkan oleh beberapa hal: seperti kurangnya perfusi ke otak, misalnya karena tekanan darah rendah, atau berdiri terlalu lama di tempat panas ( misalnya: upacara bendera) , atau karena kelainan jantung, seperti detak jantung yang tidak beraturan.

Pingsan mendadak dapat juga disebabkan oleh gangguan listrik di otak. Adanya listrik ' konslet' dapat menyebabkan juga pasien tidak sadar. Semakin jelas penyebab masalah gangguan listrik di otak bila sebelum pingsan biasanya pasien ' sudah merasa' mau pingsan atau ada suatu perasaan yang'beda'. Karena ganggua listrik dapat ditandai dengan adanya suatu gerakan-gerakan / kejang ( namun bisa juga tidak).

Suatu keadaan hipoglikemia sesaat atau misalnya lupa sarapan dan kemudian ada kegiatan berlebih, sehingga otak kekurangan gula, dapat pula menyebabkan suatu kesadaran yang menurun.

Penyebab lain yang juga sering dan tidak boleh diremehkan adalah : masalah psikis, bila pingsan terjadi setelah suatu keadaan emosional, hati-hati masalah psikis sebabnya. Misalnya saja , ada pasien yang pingsan setelah ribut dengan pacarnya atau pingsan setelah dimarahi oleh gurunya. Seringkali pingsan karena psikis terjadi pada wanita usia muda.

Jadi saat menghadapi kasus seperti ilustrasi di atas, harus diyakinkan dahulu apa penyebab pingsannya apakah masalah fisik atau justru psikis. Sudah barang tentu pendekatannya sangat berbeda.


Dr. Yuda Turana, SpS / RS Pantai Indah Kapuk

Share :